Sabtu, 20 Oktober 2012

tani lada Hitam


   Petani Lampung Perbaiki Mutu Lada Hitam

Pengembangan Komoditi Perkebunan Menempati Prioritas Tinggi dalam Pembangunan Bidang Ekonomi di Provinsi Lampung, Karena di Harapkan Sebagai Penggerak Perekonumian Masyarakat dan Sebagai Salah Satu Sub Sektor Penghasil Devisa Melalui Kegiatan Ekspor Komoditas Perkebunan. Lada merupakan salah satu komoditas perkebunan unggulan Provinsi Lampung yang tersebar hampir diseluruh Kabupten di Provinsi Lampung.


Dalam Rangka Mengembalikan Kejayaan Lada Lampung ”Lampong Black Pepper” Dinas Perkebunan Provinsi Lampung Mengambil Langkah-langkah yaitu :

  • Meningkatkan Pengendalian Penyakit Busuk Pangkal Batang Lada (Phytopthora Palmivora) dengan Mengefektifkan Fungsi UPTD Balai Perlindungan Tanaman Perkebunan sebagai Pusat Klinik Perlindungan Tanaman Perkebunan sekaligus sebagai Pusat Pengembangan Biological Control Kawasan Barat.

  • Meningkatkan Kerjasama dengan Balai Penelitian Tanaman Rempah dan Obat (Balittro) Bogor dalam Menghasilkan Varietas Lada Tahan terhadap Penyakit Busuk Pangkal Batang.

  • Mengembangkan Mutu Pengolahan Lada untuk Meningkatkan Nilai Tambah bagi Pendapatan Petani.

  • Meningkatkan Pemasaran Lada, dengan Mengikuti Pameran/ Expo/ Festival yang Berlangsung di Dalam Negeri.

  • Melaksanakan  Peremajaan dan Rehabilitas terhadap Tanaman Lada yang sudah Tua dan Tanaman yang kurang Produktif.

  • Menyiapkan Model Usaha Tani Lada dengan Budidaya Sehat.


Salah satu petani yang berhasil dan sukses adalah Lukito, yang sudah menekuni usaha tani lada hitam sejak tahun 1980-an. Saat ini memiliki lahan tanaman lada seluas 4 hektar dengan produktifitas lebih kurang 1 ton lada kering/ha/tahun. Setiap tahun mampu menghasilkan lebih kurang 4 ton lada hitam kering.


Ketika terjadi serangan organisme pengganggu pada tanaman lada, banyak petani lada meninggalkan usaha tani ini dan beralih ke komoditas lain. Namun Lukito masih tetap tekun dan fokus pada usaha tani lada ini. Dengan penuh kesabaran dan berusaha dengan mengikuti pelatihan-pelatuhan seperti SL-PHT lada, Praktek budidaya tanaman sehat, praktek pembibitan dada dan pemupukan akhirnya membuahkan hasil.  Kesuksesan Lukito pada tahun 2008 dengan menunaikan ibadah haji, mampu meyekolahkan kedua anaknya dan sebagai tempat studi banding baik bagi petani sekitar provinsi lampung maupun dari manca negara. Potensi pendapatan pertahun Rp. 112 juta dari 4 hektar kepemilikan lahan lada hitam.


Selain tekun dalam mengelola usaha tani lada, juga aktif sebagai ketua kelompok tani Sido Rukun yang berdiri sejak tahun 2003 dengan jumlah anggota 25 orang. Aktifitas kelompok tani saat ini adalah usaha simpan pinjam dan pembinaan dengan melakukan pertemuan rutin sekali setiap bulan. Aset yang sudah dimiliki oleh kelompok tani ini adalah UPH lada hijau, ternak sapi, motor gerobak dan dana simpan pinjam senilai Rp. 60 juta. (pdj)

0 komentar:

Posting Komentar

Terima kasih atas kunjungan anda ..!!! Google PageRank Checker Powered by  MyPagerank.Net | StayTune Guys !!! | PageRank Checker